Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Edukasi Pentingnya Vaksinasi Pneumonia untuk Dewasa dan Lansia

Avatar photo
6
×

Edukasi Pentingnya Vaksinasi Pneumonia untuk Dewasa dan Lansia

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Detikdjakarta.com, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pneumonia, Rumah PAPDI Jakarta Pusat menggelar media briefing bertema “Perlindungan Populasi Dewasa dari Pneumonia”. Acara ini melibatkan sejumlah pakar kesehatan dan perwakilan pemerintah yang menyoroti pentingnya vaksinasi dan deteksi dini, khususnya bagi kelompok dewasa dan lansia.

 

Iklan 300x600

Kasus Pneumonia Meningkat, Perlu Waspada

Menurut data yang disampaikan oleh Dr. Prima Yosephine dari Kementerian Kesehatan RI, tren pneumonia meningkat dari tahun 2020 hingga 2024. Meski balita masih mendominasi jumlah kasus, angka infeksi pada dewasa dan lansia juga terus naik. Program deteksi dini dari Kemenkes menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan angka pelaporan kasus.

Baca Juga :  Gugur dalam Tugas, Jenazah Bripka Anumerta Ronald M. Enok Diterbangkan ke Jayapura dan Dimakamkan di Sentani

“Dengan deteksi dini, kita bisa menurunkan risiko kematian akibat pneumonia,” jelas Dr. Prima.

 

Perlu Vaksin Meski Sudah Sembuh

Prof. Dr. Samsuridjal Djauzi menegaskan bahwa penyintas pneumonia tetap perlu vaksinasi. Pasalnya, infeksi hanya memberi perlindungan terbatas terhadap jenis bakteri tertentu, sementara vaksin mampu melindungi dari berbagai serotipe.

“Vaksin sebaiknya diberikan setelah pasien pulih, umumnya sekitar tiga minggu setelah rawat inap,” ujar Prof. Dr. Samsuridjal.

 

Jangan Anggap Flu dan Pneumonia Sama

Dr. Sukamto Koesnoe menjelaskan perbedaan antara flu dan pneumonia. Meski gejalanya mirip, pneumonia merupakan infeksi serius pada paru-paru yang bisa disebabkan oleh bakteri atau virus, dengan bakteri Streptococcus pneumoniae sebagai penyebab utama secara global.

Baca Juga :  Saya merasa tidak menjual lahan tersebut begini krologisnya

“Diagnosis mandiri sangat berisiko. Pemeriksaan laboratorium tetap diperlukan,” ungkapnya.

 

Vaksinasi: Langkah Pencegahan Bagi Populasi Risiko Tinggi

Vaksinasi sangat disarankan bagi mereka yang tergolong berisiko tinggi, seperti lansia, perokok, dan penderita penyakit penyerta (komorbid). Bahkan gaya hidup tidak sehat pun dapat menjadi faktor risiko.

“Orang muda yang merokok juga perlu mempertimbangkan vaksinasi,” tambah Dr. Sukamto.

 

Peran Media dan Edukasi Sangat Vital

Dr. Eka Ginanjar mengingatkan bahwa literasi kesehatan sangat penting dalam membedakan gejala dan mendorong masyarakat untuk tidak melakukan diagnosis sendiri.

Baca Juga :  Relawan Ganjar Pranowo Presiden (GPP) DKI Jakarta Dikukuhkan 

“Jangan anggap semua demam itu flu biasa. Segera konsultasikan ke tenaga medis untuk diagnosis yang tepat,” ujar Dr. Eka.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!