Jakarta – Koalisi Masyarakat Peduli Hukum (KOMPIH) menggelar aksi demonstrasi di depan Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada, Kamis, 30/10/25 terkait penuntasan kasus dugaan korupsi pertambangan PT. Anugrah Alam Buana Indonesia (AABI), PT. Panca Logam Nusantara (PLN) dan PT. Panca Logam Makmur (PLM).
Ketiga perusahaan tersebut diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam kegiatan pertambangan emas di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Koordinator Lapangan (Korlap) pada aksi tersebut, Egit Setiawan mengatakan, pihaknya mendukung pengungkapan kasus korupsi pertambangan PT. AABI, PT. PLN dan PT. PLM yang sedang di tangani oleh Kejagung RI.
Tidak hanya itu, Egit juga meminta agar bos ketiga perusahaan tambang emas di Kabupaten Bombana tersebut segera di tetapkan sebagai tersangka.
“Kasus ini mesti segera di tuntaskan, kami harap agar Jampidsus Kejagung RI segera menetapkan ketiga bos perusahaan tambang emas di Bombana yakni PT. AABI, PT. PLN dan PT. PLM sebagai tersangka dalam kasus korupsi pertambangan”. Ucapnya kepada media ini, Kamis, (30/10/25).
Ditempat yang sama, Hendro Nilopo selaku penanggung jawab aksi membeberkan bahwa ketiga perusahaan diduga telah melanggar berbagai aturan hukum yang berdampak pada terjadinya kerugian terhadap keuangan negara.
“Ada beberapa poin yang kami sampaikan, diantaranya terkait penambangan tanpa RKAB, Pengrusakan Kawasan Hutan tanpa izin dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari kegiatan pertambangan dan bukaan kawasan hutan secara ilegal”. Jelasnya
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar penanganan kasus korupsi pertambangan emas oleh PT. Anugrah Alam Buana Indonesia (AABI), PT. Pabca Logam Nusantara (PLN) dan PT. Panca Logam Makmur (PLM) di Kabupaten Bombana segera di tuntaskan.
“Tadi sudah di sampaika oleh Koorlap kami, bahwa harapan kami agar ketiga bos tambang emas ini segera di periksa dan di tetapkan sebagai tersangka”. Tegasnya
Pihaknya menyampaikan, akan kembali melakukan aksi lanjutan sebagai upaya pressure ata pengungkapan kasus tersebut.
“Insyaa Allah, hari Rabu depan kami akan kembali melakukan pressure”. Tutupnya




 
							














