detikJakarta.com, Jakarta – Dalam rangka memastikan pengawasan yang optimal selama tahapan masa tenang dan pemungutan suara Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kota Jakarta pusat terus memperkuat kapasitas pengawas di seluruh tingkatan. Sabtu, (23/11/2024).
Penguatan ini dilakukan melalui berbagai pelatihan, simulasi, serta penerapan teknologi berbasis digital guna menghadapi potensi pelanggaran selama dua tahapan krusial tersebut.
Ketua Bawaslu kota Jakarta pusat, Christian Nelson Pangkey dalam sambutannya menyampaikan bahwa masa tenang dan hari pemungutan suara merupakan tahapan yang rentan terhadap berbagai bentuk pelanggaran, seperti politik uang, kampanye terselubung, dan intimidasi terhadap pemilih.
“Kami fokus memastikan seluruh pengawas pemilu, mulai dari tingkat pusat hingga kelurahan dan desa, memiliki kompetensi dan kesiapan untuk mengawasi dengan cermat dan profesional,” ujarnya dalam sambutan.
Nelson menuturkan, langkah-langkah penguatan kapasitas, bawaslu telah menggelar serangkaian pelatihan intensif bagi para pengawas lapangan. pelatihan ini mencakup:
Pemantauan Politik Uang: Pengawasan terhadap upaya pembagian uang atau barang untuk memengaruhi pemilih selama masa tenang.
Identifikasi Pelanggaran Kampanye Terselubung: Kemampuan mendeteksi praktik kampanye yang dilakukan di luar jadwal resmi.
Penggunaan Teknologi: Pengenalan aplikasi pelaporan pelanggaran secara real-time yang mempermudah pengawas dalam menyampaikan temuan mereka.
Selain itu, Nelson juga mengatakan Bawaslu juga melakukan simulasi pengawasan di TPS untuk mempersiapkan pengawas menghadapi berbagai skenario di lapangan
“Kerja Sama dengan Stakeholder Bawaslu menyadari pentingnya sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung efektivitas pengawasan. Kami menggandeng masyarakat, lembaga swadaya, dan media untuk membantu mengawasi jalannya masa tenang dan pemungutan suara. Pelaporan dari masyarakat menjadi elemen penting dalam memperkuat pengawasan,” tambah Christian Nelson
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Bawaslu adalah memastikan seluruh pengawas tetap netral dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik. Untuk itu, Bawaslu terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pengawas di semua level.
“Kami berharap semua pihak, termasuk peserta pemilu dan masyarakat, dapat berkomitmen menjaga integritas pemilu. Tahapan masa tenang dan pemungutan suara adalah penentu legitimasi demokrasi kita,” tutup Christian
Terakhir, melalui ketua Bawaslu Kota administrasi Jakarta pusat itu mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan pelanggaran melalui kanal resmi yang tersedia dan tetap menjaga ketertiban selama pelaksanaan Pemilu 2024.
(Red).