Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
APOLEKSOSBUDBERITANASIONALSOSIAL

Arisan Piliang Bertahan Sejak 1970 Hingga Ini Hari

Avatar photo
921
×

Arisan Piliang Bertahan Sejak 1970 Hingga Ini Hari

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DETIKDJAKARTA.COM, JAKARTA –

Angku Fu ( drs.Mustafa Kamal Nusi) adalah pelopor arisan Piliang yang dimulai sejak 1970. Kini arisan dari Suku Piliang yang berada di Nagari Maninjau, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat masih tetap eksis.

Iklan 300x600

Mulai arisan masih Rp. 10.000 saat berdiri per orang kini sudah Rp. 250.000 — termasuk uang makan (Rp.40.000) dan uang sosial (Rp.10.000).

“Uang sosial itu untuk bila keperluan sumbangan atau uang uang simpati kepada anggota keluarga yang kesusahan. Sedangkan uang makan yang Rp. 40.000 dianggap memadai mengganti biaya konsumsi, ” ujar Gautami, tuan rumah Arisan Piliang, Minggu (6/10) di Puri Megah, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Baca Juga :  Komandan Lanal Bandung Pimpin Apel Khusus Cuti Bersama dan Libur Nasional Jelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M

Selain tuan rumah, Gautami juga menjabat sebagai Bendahara Arisan Piliang. Ketua Arisan Piliang Dedi Edward yang hingga berita ini diturunkan belum hadir.

“Sejak 2022 tidak dikenal lagi istilah “bunga” atau beban biaya. Tapi, uang sukarela. Misalnya, dulu pinjam Rp. 1.000.000 maka yang diterima hanya Rp. 950.000 dan bayar per bulan Rp. 100.000 selama 10 bulan.”Kata Reni Lakhsmi sebagai Bendahara Tabungan.

Menurut Reni sejak tahun 2022 “uang sukarela” dipakai untuk para peminjam yang mengajukan pinjaman. Berapa kesukarelaan yang diberikan kepada paguyuban ini, maka itulah yang diterima oleh komunitas suku Piliang yang ada di Jakarta.

Baca Juga :  PTPN V Gugat Petani KOPPSA-M Sebesar Rp140 Miliar, Koalisi Mahasiswa Riau Gelar Aksi Solidaritas di Kementerian BUMN dan Istana Presiden

Dari 12 KK dengan 39 orang para penabung yang berasal dari putra-purtri Piliang ini, maka dapat dipastikan kelompok paling bertahan lebih setengah abad.

“Arisan Abo Saleh saja sudah tumpas karena tidak lagi bertahan dan bubar. Ini contoh bahwa tidak mudah mempertahankan yang ada. Padahal arisan keturunan Abo Saleh lahir lebih belakangan dari Arisan Piliang dan tumpas lebih dulu,” tutup Reni.(Suta).

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!