Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
POLRI

Afat, Satu-satunya Siswa SIPSS Beragama Konghucu: Pengasuh Beri Kesempatan Ibadah yang Luas

Avatar photo
181
×

Afat, Satu-satunya Siswa SIPSS Beragama Konghucu: Pengasuh Beri Kesempatan Ibadah yang Luas

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Detikdjakarta.com SEMARANG – Sebanyak 100 siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) mulai menjalani pendidikan di Batalyon SIPSS, Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, selama Bulan Ramadan ini. Di antara mayoritas siswa yang beragama Islam, terdapat satu siswa beragama Konghucu.

Dia adalah Afat (23), lulusan S1 Pendidikan Agama Konghucu dari Sekolah Tinggi Agama Konghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto, Jawa Tengah. Pria asal Depok, Jawa Barat, ini sebelum bergabung dengan SIPSS merupakan Guru Agama Konghucu di SMPN 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Iklan 300x600

“Saya mulai kuliah tahun 2021 dan menjadi lulusan pertama sekaligus tercepat dari angkatan pertama STIKIN Purwokerto. Saat itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Nizar Ali, memberikan percepatan studi selama enam semester karena adanya kebutuhan mendesak akan Guru Agama Konghucu yang sesuai dengan bidangnya,” ungkap Afat saat ditemui di Batalyon SIPSS, Kompleks Akpol, Jumat (7/3/2024) malam.

Saat diwawancara, rekan-rekan Afat yang Muslim tengah melaksanakan Salat Tarawih di Musala Batalyon SIPSS. Sementara itu, Afat tetap menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan.

Baca Juga :  Sambang Pos Kamling, Bhabinkamtibmas Berikan Imbauan kepada Satkamling dan Ketua RT Pasca Lebaran dan Libur Sekolah

Afat lulus dari STIKIN Purwokerto bersama 25 orang lainnya. Sebagian besar dari mereka menjadi guru, termasuk Afat yang mengabdi sebagai Guru Agama Konghucu di Natuna. Selain itu, ia juga menjadi penyuluh agama non-PNS di Kabupaten Natuna serta rutin menulis di kanal website Pusat Bimbingan Pendidikan Konghucu Kementerian Agama RI.

Seiring berjalannya waktu, Afat mendapat informasi pembukaan SIPSS yang membutuhkan lulusan dari jurusannya. Ia pun mendaftar, mengikuti serangkaian seleksi baik di tingkat daerah maupun pusat, hingga akhirnya lolos SIPSS Gelombang I tahun 2025.

“Seleksi awalnya dimulai November 2024 di Pusat Misi Internasional Tangerang, kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi lainnya,” ujarnya.

Afat sendiri lahir dan dibesarkan dalam keluarga penganut Konghucu. Sejak kecil, ia aktif di Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Depok dan beribadah di Kong Miao Genta Kebajikan Makin, Depok, Jawa Barat. Makin merupakan bagian dari Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Indonesia yang memiliki hirarki hingga tingkat kota/kabupaten.

Baca Juga :  Respon Cepat Unit Samapta Atas Pengaduan Warga Melalui 110 Terkait Kecelakaan Dua Motor di Sawah Besar

Sejak kecil, Afat rutin mengikuti sekolah minggu dan beribadah di tempat-tempat ibadah agama Konghucu seperti Lithang, Kong Miao, dan Kelenteng.

Lithang adalah ruang kesusilaan yang digunakan untuk sembahyang dan belajar.

Kong Miao digunakan untuk bersembahyang kepada Tuhan serta menghormati Nabi Khung Ce, tokoh penyempurna ajaran Konghucu.

Kelenteng adalah tempat bersembahyang kepada Tuhan serta memuliakan Para Suci atau Shen Ming dalam agama Konghucu.

Dalam kesehariannya selama pendidikan di SIPSS, Afat mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan ibadah. Ia lebih banyak berdoa dan merenung, dibandingkan sembahyang yang memerlukan tempat khusus serta perlengkapan seperti dupa, lilin, dan sesaji.

“Pengasuh di sini memberikan saya kebebasan untuk beribadah sesuai keyakinan saya. Saya tetap bisa rutin berdoa dan membawa kitab suci saya, Kitab Sishu, yang menjadi pedoman untuk refleksi diri dan mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Baca Juga :  Polsek Menteng Dan Bhayangkari Untuk Menjaga Kebugaran Anggota Melaksanakan Olahraga Pagi Bersama

Afat mengungkapkan bahwa motivasinya bergabung dengan Polri adalah untuk lebih banyak melayani masyarakat, tidak hanya dalam lingkup komunitas Konghucu. Ia juga terinspirasi oleh rekannya, Michael Josua, yang beragama Konghucu dan sudah lebih dulu diterima di Akpol serta kini bertugas di kepolisian.

Selain itu, dalam SIPSS 2024 juga terdapat rekannya, Dokter David, seorang dokter umum beragama Konghucu yang kini bertugas di Brimob Polda Papua.

“Saya melihat Polri menjunjung tinggi pluralitas dan memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat. Ini sejalan dengan ajaran Konghucu yang mengajarkan jiwa sosial dan berbagi kepada sesama,” pungkasnya.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!