Kria’an Orang Betawi 2025 yang diselenggarakan pada 15-16 Nopember 2025 oleh Bamus Suku Betawi 1982 didukung Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta berjalan sukses dan meriah. Ratusan warga berbondong-bondong menyaksikan acara tersebut
Di hari pertama, menampilkan kegiatan prosesi pernikahan adat Betawi yaitu penampilan peran mat comblang, melancong, mauludan dan siraman calon pengantin wanita sebagai bagian rangkaian dari 18 item menuju pesta pernikahan adat Betawi. Di hari kedua, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan menyalakan petasan, akad nikah, penyambutan tamu undangan hingga pentas seni Betawi.
Ketua Bamus Suku Betawi 1982, H. Oding dalam sambutan penutupan acara Kria’an Orang Betawi 2025 menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan acara Kria’an Orang Betawi 2025.
“Prosesi Pernikahan Adat Betawi yang didalamnya terdapat 18 item merupakan warisan dari nyak babe kita yang perlu dilestarikan, apalagi ada kaitannya dengan nilai-nilai Islami,” ujarnya, dalam penutupan acara Kria’an Orang Betawi, Minggu (16/11/2025), di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Ia mengajak kepada warga Jakarta khususnya Betawi yang belum menikah, prosesi Pernikahan Adat Betawi bisa menjadi rujukan. “Bagi mpok-Mpok dan encang-encang yang belum menikah segera mencari jodoh. Prosesi Pernikahan Adat Betawi ini tentunya menjadi rujukan,” imbuhnya.
Menyinggung hal yang unik dalam pernikahan adat Betawi, salah satunya adalah roti budaya. H. Oding menilai bahwa buaya merupakan simbol kesetiaan kepada istri dan keluarganya. “Dalam budaya Betawi, roti buaya digunakan sebagai simbol kesetiaan hingga akhir hayatnya,” ungkapnya.
Dalam prosesi pernikahan adat Betawi, sepasang pengantin diperankan oleh anak muda yaitu bang Juki dan Mpok Jaenab. Mpok Jaenab merupakan anak dari H. Rojali dan bang Juki anak dari H. Mardani.
Kemeriahan acara prosesi pernikahan adat Betawi diwarnai dengan penampilan tari Ba’da Khataman, yang mengandung makna berakhirnya masa lajang untuk menjalani hidup baru yaitu mengurus keluarga dan membesarkan anak-anaknya. (Sol/fatah)


















