Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

KSPI Umumkan Aksi Nasional 30 September, Desak Kenaikan Upah dan Cabut Aturan Outsourcing

Avatar photo
175
×

KSPI Umumkan Aksi Nasional 30 September, Desak Kenaikan Upah dan Cabut Aturan Outsourcing

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Detikdjakarta.com, Jakarta – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan akan menggelar aksi nasional serentak pada 30 September 2025. Aksi ini disebut bakal melibatkan puluhan ribu buruh di berbagai daerah, termasuk di depan Istana Negara dan DPR RI.

Dalam konferensi pers di Hotel Sofyan Cut Meutia, Jakarta, Rabu (24/9), Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan empat tuntutan utama buruh kepada pemerintah. Salah satunya adalah permintaan kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen.

Iklan 300x600

Iqbal menyebutkan, angka tersebut dihitung berdasarkan inflasi 3,26 persen, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, serta indeks tertentu sebesar 1,0. “Janji Presiden Prabowo harus diwujudkan. Buruh menolak upah murah dan menolak sistem outsourcing yang merugikan pekerja,” ujarnya.

Selain itu, KSPI menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang sistem alih daya (outsourcing). Putusan Mahkamah Konstitusi sebelumnya menegaskan praktik tersebut sudah tidak berlaku lagi di Indonesia.

Baca Juga :  Paparan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan Kepada Dantamal I

Isu lain yang menjadi sorotan adalah pembahasan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang sedang digodok pemerintah. KSPI menekankan agar regulasi baru tidak berbentuk omnibus law, melainkan undang-undang tersendiri yang benar-benar memberikan perlindungan pekerja sesuai amanat MK.

Konferensi pers tersebut turut dihadiri pimpinan tertinggi IndustriALL Global Union, federasi buruh internasional yang beranggotakan lebih dari 50 juta pekerja dari 140 negara. Hadir di antaranya Sekretaris Jenderal IndustriALL Global Union, Brother Adly dari Finlandia, serta Assistant General Secretary, Brother Kemal dari Jakarta.

Kehadiran mereka menandai pentingnya dukungan global terhadap perjuangan buruh Indonesia. Sebelumnya, keduanya juga memimpin rapat eksekutif Asia Pasifik di Jakarta yang membahas reformasi hukum perburuhan di kawasan.

“Gerakan buruh Indonesia tidak sendiri, kami mendapat dukungan solidaritas dari serikat pekerja dunia,” ujar Iqbal menutup konferensi pers.

Dalam konferensi pers di Hotel Sofyan Cut Meutia, Jakarta, Rabu (24/9), Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan empat tuntutan utama buruh kepada pemerintah. Salah satunya adalah permintaan kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen.

Baca Juga :  Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira, Bintara, Tamtama, dan PNS di Pangkalan TNI AL Bandung

Iqbal menjelaskan, angka tersebut dihitung berdasarkan inflasi 3,26 persen, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, serta indeks tertentu sebesar 1,0. “Janji Presiden Prabowo harus diwujudkan. Buruh menolak upah murah dan menolak sistem outsourcing yang merugikan pekerja,” katanya.

Selain itu, KSPI menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang sistem alih daya (outsourcing). Putusan Mahkamah Konstitusi sebelumnya menegaskan praktik tersebut sudah tidak berlaku lagi di Indonesia.

Isu lain yang menjadi sorotan adalah pembahasan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang sedang digodok pemerintah. KSPI menekankan agar regulasi baru tidak berbentuk omnibus law, melainkan undang-undang tersendiri yang benar-benar memberikan perlindungan pekerja sesuai amanat MK.

Konferensi pers tersebut turut dihadiri pimpinan tertinggi IndustriALL Global Union, federasi buruh internasional yang beranggotakan lebih dari 50 juta pekerja dari 140 negara. Hadir di antaranya Sekretaris Jenderal IndustriALL Global Union, Brother Adly dari Finlandia, serta Assistant General Secretary, Brother Kemal dari Jakarta.

Baca Juga :  Polisi Bantu Tunawisma Yang Mengalami Stroke Di Tanah Sereal Tambora Jakarta Barat

Kehadiran mereka menandai pentingnya dukungan global terhadap perjuangan buruh Indonesia. Sebelumnya, keduanya juga memimpin rapat eksekutif Asia Pasifik di Jakarta yang membahas reformasi hukum perburuhan di kawasan.

“Gerakan buruh Indonesia tidak sendiri, kami mendapat dukungan solidaritas dari serikat pekerja dunia,” ujar Iqbal menutup konferensi pers.

 

 

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!