Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Aktivis Muda Muna Barat Kritik Proyek Jembatan Muna-Buton: “Pembangunan Harus Berdasar Kebutuhan Rakyat, Bukan Kepentingan Elit”

85
×

Aktivis Muda Muna Barat Kritik Proyek Jembatan Muna-Buton: “Pembangunan Harus Berdasar Kebutuhan Rakyat, Bukan Kepentingan Elit”

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Jakarta, 17 Juli 2025, Ismail, seorang aktivis muda yang berasal dari Muna Barat, menyatakan sikap tegas menolak rencana pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Muna dan Buton. Ia mengkritik proyek ini, yang saat ini menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, proyek ini bukanlah kebutuhan yang mendesak buat masyarakat dan justru berpotensi mengabaikan persoalan-persoalan krusial yang lebih mendesak.

Iklan 300x600

“Kalau pemerintah ingin membangun, maka bangunlah yang benar-benar dibutuhkan oleh rakyat. Jalan-jalan di Muna dan Buton masih banyak yang rusak parah, akses antarwilayah terganggu, dan pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan juga masih jauh dari memadai. Mengapa bukan itu dulu yang diprioritaskan?” ujar Ismail.

Baca Juga :  Personil Humas Menteng Himbauan Masyarakat Untuk Mengawasi Anak-Anak Selama Di CFD Bundaran HI

Ia juga menunjukkan bahwa proyek jembatan ini merupakan bagian dari inisiatif Gubernur Sulawesi Tenggara dan mendapat dukungan dari beberapa tokoh politik, termasuk Ridwan Bae, seorang anggota DPR RI. Ismail mengingatkan bahwa keterlibatan tokoh politik dalam pembangunan ini seharusnya tidak mengalihkan perhatian dari tujuan utama, yaitu kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan elit.

“Memang benar bahwa proyek ini didukung oleh Gubernur dan beberapa tokoh seperti Ridwan Bae. Namun, semoga dukungan ini tidak menjadikan proyek ini sebagai ajang pencitraan politik dan mengabaikan suara serta kebutuhan nyata masyarakat,” tegasnya.

Ismail juga mengingatkan bahwa Ridwan Bae pernah disebut dalam pemeriksaan KPK terkait dugaan aliran dana dalam proyek DJKA Kemenhub, seperti yang dilaporkan oleh Kompas. com pada 31 Juli 2023. Ia berpendapat bahwa keterlibatan nama RB dalam konteks tersebut menunjukkan perlunya peningkatan pengawasan terhadap proyek besar semacam ini.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo Subianto Tepat Sasaran, Barisan Relawan Nusantara Raya Akan Lakukan Pengawalan Program Makan Bergizi Gratis

“Kami tidak menuduh siapa pun, tetapi sejarah pemeriksaan oleh KPK seharusnya menjadi peringatan. Jangan sampai proyek ini membuka peluang baru untuk korupsi yang menyamar sebagai pembangunan,” ujarnya.

Ismail menyerukan agar pemerintah daerah dan pemerintah provinsi lebih memprioritaskan kebutuhan dasar terlebih dahulu. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kritis terhadap proyek-proyek mercusuar yang minim urgensi dan rawan ditunggangi kepentingan elit.

“Sulawesi Tenggara butuh pembangunan yang tepat sasaran, bukan yang spektakuler tapi jauh dari kebutuhan rakyat. Kami menolak proyek ini, bukan karena anti-pembangunan, tapi karena masih banyak hal urgen yang harus dibenahi terlebih dahulu,” tegasnya.

Baca Juga :  Beri Edukasi Masyarakat Sahapikya, Satgas Yonif 125/SMB Gelar Senyum Sehat Si'mbisa

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!