Detikdjakarta – Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024 – Badan Penyelenggara Sertifikasi Halal (BPSH) MN KAHMI melakukan kolaborasi bersama dengan PT Tams Global dan Industrial Technology Development Institute (ITDI). Hadir dalam pertemuan tersebut adalah seluruh jajaran BPSH KAHMI, termasuk Ketua Rudi Sihabudin, Sekretaris Burhanuddin, Bendahara Lisa Sugito beserta jajaran. Sementara dari PT Tams dihadiri oleh Mr. Tohang dan jajaran, dan dari ITDI hadir Mr. Kang Seugun.
Acara ini diawali dengan kunjungan ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal-Kemenag RI) pada pagi hari, dan dilanjutkan dengan penandatanganan sebagai perwujudan kerjasama B2B di sore hari. Dalam kerjasama ini, BPSH akan melakukan pendampingan dan layanan Lembaga Pemeriksa Halal untuk Produk dan Jasa dari Industri Korea Selatan. Indonesia, sebagai salah satu dari 10 negara terbesar di dunia, menjadi potensi pasar yang besar bagi banyak produk dan jasa, termasuk dari luar negeri. Korea Selatan yang dramanya digandrungi oleh masyarakat Indonesia, secara perlahan memiliki banyak penggemar di Indonesia, mulai dari musik, gaya hidup, fashion, kesehatan, produk, hingga otomotif. Impor non-migas dari Korea Selatan berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI pada Desember 2022 sebesar 736 juta dolar, meningkat menjadi 9.567 juta dolar per Desember 2023. Hal ini disampaikan oleh Akmal Yulianto selaku akademisi dan anggota BPSH serta Ketua LPH-BPSH MN KAHMI di sela-sela acara penandatanganan PKS antara BPSH KAHMI dan PT Tams Global bersama ITDI.
Acara penandatanganan PKS berjalan baik dan lancar, yang mencakup antara lain kegiatan sertifikasi halal dan juga penyediaan sumber daya manusia, termasuk pendirian infrastruktur pendukungnya. Amalia, auditor halal BPSH KAHMI-certified, menyampaikan bahwa kerjasama ini diharapkan menjadi titik awal yang baik. Kami akan mempersiapkan dengan baik sesuai syarat dan ketentuan peraturan perundangan serta ketentuan-ketentuan untuk melakukan sertifikasi halal produk luar negeri.
Rudi Sihabudin selaku Ketua BPSH MN KAHMI menyampaikan bahwa langkah strategis PKS ini penting untuk dilakukan. MN KAHMI melalui BPSH KAHMI ingin menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang siap mendukung layanan halal dalam dan luar negeri. Pelaku usaha harus didorong agar produknya dapat diterima oleh masyarakat Muslim. Apalagi pemerintah juga tengah giat mengampanyekan pariwisata halal, yang harus sinergis dengan produk, makanan, minuman, termasuk obat yang menggunakan bahan baku aman, toyyib, dan halal. Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI, MUI, dan BPJPH sehingga kita dapat mendukung harapan pemerintah agar Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia.
(Nda)