Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

πŸ“’ BEM NUSANTARA DKI JAKARTA: MERDEKA UNTUK SIAPA?

135
×

πŸ“’ BEM NUSANTARA DKI JAKARTA: MERDEKA UNTUK SIAPA?

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Jakarta, 16 Agustus 2025 – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUSANTARA) Wilayah DKI Jakarta menggelar aksi simbolik bertajuk β€œMerdeka, Untuk Siapa?”.

Aksi ini berlangsung di Jl. Pramuka, Jakarta Timur, dengan menghadirkan simbol-simbol perlawanan berupa bendera hitam bertanda tanya, prosesi bakar lilin membentuk angka 80, serta diiringi orasi-orasi, pembacaan puisi, dan pernyataan sikap mahasiswa.

Iklan 300x600

Dalam refleksinya, BEM Nusantara DKI Jakarta menegaskan bahwa meski delapan dekade sudah bangsa ini merdeka, realitas sosial masih jauh dari cita-cita kemerdekaan:
β€’ Politik masih dikuasai elit, demokrasi terjebak dalam transaksionalisme.
β€’ Sosial dan budaya dipenuhi intoleransi dan diskriminasi.
β€’ Agama sering dipolitisasi.
β€’ Ekonomi hanya menguntungkan oligarki, sementara rakyat kecil tetap terpinggirkan.
β€’ Lingkungan dirusak oleh investasi, rakyat kehilangan sumber hidup.
β€’ Hukum tetap timpang: tajam ke bawah, tumpul ke atas. RKUHAP harus dibahas dengan partisipasi bermakna dari berbagai elemen, terutama mahasiswa; RUU Perampasan Aset tak kunjung disahkan; dan RUU Masyarakat Adat hanya tinggal kenangan.
β€’ HAM masih dilanggar, penyelesaian kasus masa lalu terbengkalai, aktivis dibungkam.
β€’ Represivitas negara masih jadi wajah sehari-hari lewat pentungan, gas air mata, dan jeruji besi.

Baca Juga :  Danlanal Sibolga Bersinergi Dengan Kelompok Nelayan Mela Kabupaten Tapteng

Koordinator Daerah BEM Nusantara DKI Jakarta, Piere Lailossa, menegaskan bahwa kemerdekaan tidak boleh hanya dipahami sebagai seremoni tahunan atau simbol pengibaran bendera.

β€œKemerdekaan sejati berarti bebas dari penindasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan pelanggaran HAM. Jika rakyat masih tertindas, maka pertanyaannya: Merdeka untuk siapa?” ujarnya.

Melalui pernyataan sikapnya, BEM Nusantara DKI Jakarta menuntut negara untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu, memperluas partisipasi publik dalam pembahasan RKUHAP, segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat, serta menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.

Baca Juga :  Danlantamal I Berikan Arahan Kepada 66 Casis Tamtama PK TNI AL Gelombang I TA. 2023

Aksi simbolik ini ditutup dengan pembacaan puisi, orasi-orasi perlawanan, dan pernyataan sikap mahasiswa yang menggema di jalanan ibu kota dengan satu pertanyaan mendasar:

MERDEKA, UNTUK SIAPA?

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!