Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Iklan 728x250
APOLEKSOSBUDBERITADAERAHSENI DAN BUDAYA

Tolak ‘Bersaing’ Gratisan, Sopir Mikrolet M02 Berani Nekat Protes Jaklingko di Balai Kota

Avatar photo
383
×

Tolak ‘Bersaing’ Gratisan, Sopir Mikrolet M02 Berani Nekat Protes Jaklingko di Balai Kota

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

JAKARTA (DETIKDJAKARTA.COM)

11 November 2025 — Puluhan anggota Persatuan Pemilik dan Sopir Mikrolet M02 rute Kampung Melayu – Terminal Pulogadung menggelar aksi protes di halaman Balai Kota DKI Jakarta pada hari Selasa (11/11). Aksi ini merupakan puncak kekecewaan para sopir yang merasa penghasilan mereka dimatikan akibat rute Mikrolet M02 yang persis sama dengan rute TransJakarta Koridor 41 selama lima tahun terakhir.
​Aksi protes ini bermuara pada dua tuntutan utama, sebagaimana disampaikan oleh perwakilan komunitas, Ilham.

Iklan 300x600

​”Tuntutan kami hanya dua. Satu, perubahan jalur JakLingko (TransJakarta) agar berbeda dengan M02. Kedua, apabila tuntutan enggak disetujui, tariklah kami, 46 unit ini ke dalam JakLingko JAK 41,” kata Ilham, saat ditemui di lokasi.

Baca Juga :  Wali Kota Tangsel Apresiasi Polda Metro Jaya Atas Penanganan Ricuh Lahan Parkir RSU Pamulang

​Kesepakatan Mandek dan Isu Legalitas

​Sebelumnya, para sopir telah berusaha menempuh jalur dialog. Ilham menerangkan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan keberatan resmi ke berbagai lembaga, termasuk Gubernur DKI, Sudin Perhubungan Jakarta Timur (Jaktim), dan DPRD DKI Jakarta.

​”Ada tiga pertemuan, satu dengan Direktur Utama dan Direktur Operasional TransJakarta, termasuk Sudin Dishub Jaktim bagian Badan Angkutan Jalan (BAJ). Kita juga sudah ketemu Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta,”terang Ilham.

​Ironisnya, saat perwakilan sopir berhasil mencapai kesepakatan perubahan jalur dengan Dinas Perhubungan pada 13 Oktober 2025, kesepakatan itu justru mandek tanpa implementasi. Pardi, sopir M02 lainnya, mengungkapkan adanya kendala legalitas di balik terhentinya kesepakatan.

Baca Juga :  Dinasti Tambang di Pulau Kabaena, HP21Nusantara Kembali Desak Gerindra dan KPK Usut Keterlibatan Anak, Istri, dan Gubernur Sultra

​”Alih-alih diterapkan, malah selentingan terdengar, kesepakatan itu tidak sah karena tidak pakai meterai,” timpal Pardi kepada awak media, menuding adanya upaya untuk membatalkan hasil pertemuan.

​Kekecewaan ini mendorong salah satu sopir, Manto, meluapkan emosinya di hadapan Gubernur. “Tolong kami Pak Gubernur… Kami butuh makan, anak istri kami berteriak. Kami harus melawan saingan kami yang gratisan,” ungkapnya.

Saat berita ini dinaikkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meminta 7 orang perwakilan pendemo, 1 Pemilik Angkot dan 6 Sopir, dan belum diketahui apa hasil audensi antara kedua belah pihak.

Baca Juga :  Kawulo Alit Desak Presiden Prabowo Panggil Jaksa Agung Tangkap Aparat Pajak dan Bea Cukai Nyelweng

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!