Jakarta, detikj– Direktur Eksekutif Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas langkah PLN mengantisipasi lonjakan pengguna kendaraan listrik (EV) jelang Idulfitri 1446 Hijriah di Jawa Timur. Dalam pandangannya, PLN bukan sekadar penyedia listrik, tapi arsitek kenyamanan yang membuktikan negara tak cuma omong kosong. “Ini bukan basa-basi teknokrat, ini logika nyata: SPKLU bertambah enam kali lipat, dari ujung Jawa sampai Bali, aman terkendali,” ujarnya, Kamis (27/3/2025) kepada media.
Romadhon memuji komitmen PLN Direktur Utama Darmawan Prasodjo, serta didorong Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. “Bayangkan, 339 SPKLU di 206 titik, jaraknya dipangkas dari 41 kilometer jadi 25-26 kilometer. Ini bukan sekadar angka, tapi nalar yang hidup untuk rakyat,” katanya. Ia menilai, dari Jakarta ke Banyuwangi, infrastruktur ini adalah tameng bagi pengguna EV, menghancurkan alasan untuk takut kehabisan daya.
Tak berhenti di situ, Romadhon menyoroti SPKLU Mobile yang disiagakan di Tol Trans Sumatra-Jawa. “Mobil mogok karena lupa ngecas? PLN jawab dengan armada siaga. Ini bukti negara tak cuma duduk manis, tapi turun tangan,” tegasnya. Fitur EVDS di aplikasi PLN Mobile, baginya, adalah pukulan telak pada ketidakpastian—semua terukur, semua terjangkau.
Ia juga hormat pada 1.680 personel PLN yang berjaga 24 jam di setiap SPKLU Jawa Timur hingga 11 April. “Mereka bukan robot, tapi pekerja penuh dedikasi untuk melayani. Ini dialektika pelayanan: teknologi bertemu hati,” katanya. Suplai listrik 10,5 gigawatt dengan cadangan melimpah, menurutnya, adalah jaminan bahwa Lebaran takkan gelap.
Romadhon tak lupa memuji 5.650 personel siaga di 144 posko, lengkap dengan genset, gardu bergerak, hingga crane. “Ini bukan sekadar persiapan, ini pernyataan perang melawan chaos,” ungkapnya. Baginya, PLN sedang menulis narasi baru: negara yang tak cuma janji, tapi bertindak.
“Dari Gagas Nusantara, kami bilang: PLN adalah benteng yang tegak. Pengguna EV bisa mudik tanpa waswas, rakyat bisa Lebaran dengan tenang,” tuturnya. Ia juga yakinkan kepada siapa pun yang meragukan.
Menutup pernyataannya, Romadhon berharap semangat ini jadi cermin. “Jawa Timur aman, SPKLU siaga, listrik cukup—ini bukan utopia, ini realitas yang dibangun PLN. Kalau negara bisa begini, kenapa kita masih ragu melangkah?” Pungkasnya.