Surabaya, detikdjakarta.com-Ketua Umum Pimpinan Fatayat NU Margaret Aliyatul Maemunah mendadak hadir memberikan motivasi sekaligus kepada pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Tangerang bersama Perwakilan PW Fatayat NU Banten dan perwakilan PC Fatayat NU Se Banten saat berkunjung di kantor PW Fatayat NU Jawa Timur. (24/5/2024).
“Sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada PC Fatayat NU Kota Tangerang yang telah jauh-jauh melakukan ziarah ke para pendiri Fatayat NU dan silaturrahim ke PW Fatayat NU Jawa Timur dan PC Fatayat NU Sidoarjo untuk bertukar ide dsn gagasan untuk kemajuan Fatayat di Banten”, ujar Margareth.
Margareth berharap apa yang dilakukan Fatayat NU Kota Tangerang menjadi inspirasi juga bagi PC yang lain agar terus belajar dengan PC yang lebih maju. Kegiatan ini sangat baik untuk kemajuan Fatayat, karena saling memberikan support dan ada kemauan untuk terus belajar.
“Walaupun tidak di undang di acara ini karena kebetulan saya ada acara di Surabaya, tapi saya berharap acara ini m3njadi inspirasi bagi PC yang lain dalam kontek semangat untuk terus belajar dan m3mperbaiki diri”, kata Margareth.
Akan tetapi, lanjut Komisioner KPAI ini, jangan hanya semangat jalan-jalannya saja tapi setelah dapat ilmunya harus di aplikasikan ke tempat masing-masing. Agar kebaikan ini terus menular dan menjadi inspirasi bagi pengurus Fatayat yang lain.
Sementara itu, dalam paparannya Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarti menyampaikan beberapa capaian yang bisa di terapkan di daerah lain. Misalnya program Sejuk (sejuta kader), yaitu program kaderisasi di Fatayat Jawa Timur untuk menumbuhkan sejuta kader baru.
Ada juga program yang dinamakan Poling (pondok konseling) yaitu setiap PAC bisa mendengar keluhan masyarakat seperti stunting, kekerasan seksual dan lain-lain, lanjut Dewi.
Setelah mendengarkan paparan dari PW Fatayat NU Jawa Timur dan motivasi dari Ketum Fatayat NU, Noni Menawati selaku Ketua PC Fatayat NU Kota Tangerang akan segera menindaklanjuti dengan merumuskan apa yang telah di hasilkan dari diskusi dan sharing di Jawa Timur ini.
Setiap pengurus, lanjut Noni, akan kita tugasi untuk merumuskan sesuai dengan tugas pokok masing-masing menjadi sebuah program konkrit untuk di aplikasikan.
Pengurus yang selama ini hanya diam dan hanya menunggu perintah, sepulang dari sini harus punya inisiatif dan gagasan yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Tangerang, ujar Noni.
“Kita akan rumuskan apa yang telah kita hasilkan dari Jawa Timur untuk menjadi program yang konkrit. Pengurus harus bisa merumuskan sesuai dengan tugas pokok masing-masing dan harus kreatif,” ungkap jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sudah saatnya Fatayat NU Banten bisa menjadi penggerak perempuan Banten untuk melakukan perubahan yang lebih baik, pungkas Noni.
“Saya berharap Fatayat NU menjadi penggerak dan contoh perempuan Banten dalam melakukan perubahan di masyarakat, jangan hanya menjadi penonton selamanya,” ungkap alumni Ponpes Babussalam Cimone Tangerang ini.