Detikdjakarta-TNI AL, Simeulue,- Pada Kamis 16 Maret 2023 sekira pukul 21.30 WIB, Pangkalan TNI AL (Lanal) Simeulue memperoleh informasi dari Syafaat warga Ulee Lheue Banda Aceh yang melaporkan terdapat kapal nelayan dari Ulee Lheue Banda Aceh yang kehabisan bahan bakar dan terombang-ambing di Perairan Simeulue.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Danlanal Simeulue memerintahkan Puskodal Lanal Simeulue untuk melaksanakan koordinasi dengan pemilik kapal dan instansi terkait di Simeulue maupun Banda Aceh, serta berkoordinasi dengan kapal-kapal yang ada di laut sekitar Simeulue, baik itu kapal militer maupun kapal sipil.
Dari hasil pemantauan dan koordinasi didapatkan bahwa KM. Fathul Bahraini terombang-ambing dan mengikatkan kapalnya di rumpon nelayan pada koordinat 02. 18. 000 LU – 94. 13 000 BT atau 100 NM di Barat Pulau Simeulue Cut. Diketahui juga KM. Fathul Bahraini, GT 5, Nakhoda bernama Rusdi, jumlah ABK 3 orang, pada Senin (13/3) telah kehabisan bahan bakar saat akan kembali ke Ulee Lheue Banda Aceh. Sehingga nakhoda memutuskan untuk mengikatkan kapalnya di rumpon nelayan sambil menunggu pertolongan.
Hasil koordinasi Puskodal Lanal Simeulue dengan instansi terkait menyepakati untuk mengirimkan KM. Cahaya Bahari sebagai kapal bantuan dari Banda Aceh menuju titik koordinat KM. Fathul Bahraini dengan membawa bahan bakar dan logistik. Setelah menempuh perjalanan laut ±27 jam, akhirnya kapal dengan 3 ABK berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Kemudian kapal dievakuasi menuju Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh.
Minggu (19/3) pukul 20.40 WIB, tiba di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh dalam kondisi aman dan 3 ABK yang selamat diserahkan kepada pihak keluarga.
(Pen Lanal Simeulue)
(NDA)