Jakarta, detikj – Ketua Jaringan Aktivis Nusantara (JAN), Romadhon Jasn, menyampaikan apresiasi yang hangat kepada Polri atas kesiapan mereka menyambut Lebaran 2025 melalui Operasi Ketupat 2025. Dalam pandangannya, Polri telah menunjukkan wajah yang lebih lembut dan dekat dengan rakyat. “Ini bukan sekadar tugas formal, tapi bukti bahwa Polri bisa berjalan bersama denyut kehidupan masyarakat,” ujarnya, Rabu (26/3)
Romadhon menyoroti skala kesiapan yang patut diacungi jempol. Operasi Ketupat 2025, yang berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April, melibatkan 164.298 personel gabungan. “Angka ini bukan cuma statistik, melainkan cerminan semangat Polri untuk memastikan mudik berjalan lancar,” katanya. Ia melihat ini sebagai langkah yang menenangkan hati jutaan pemudik yang ingin bertemu keluarga.
Salah satu poin yang membuatnya tersenyum adalah inovasi ambulans udara. “Bayangkan, helikopter siaga untuk keadaan darurat di jalur mudik. Ini adalah sentuhan bijaksana yang menunjukkan Polri peduli pada setiap nyawa,” ungkap Romadhon. Menurutnya, langkah ini membawa rasa aman yang tak ternilai, terutama di tengah prediksi cuaca yang tak menentu.
Ia juga kagum pada upaya Polri menangani travel gelap. “Mereka tak hanya menjaga jalan, tapi juga melindungi pemudik dari risiko kendaraan tak layak,” tuturnya. Penindakan ratusan angkutan ilegal dalam Operasi Keselamatan 2025, baginya, adalah tanda bahwa Polri bekerja dengan hati untuk keselamatan bersama.
Sentuhan humanis Polri tak luput dari perhatian Romadhon. Ia menyebut pembagian takjil oleh Kabaharkam Polri dan 2.835 posko pelayanan sebagai wujud kepekaan. “Ini seperti sapaan ramah di tengah hiruk-pikuk Ramadan. Polri tak hanya mengatur, tapi juga berbagi kehangatan,” katanya, dengan nada yang penuh kelembutan.
Koordinasi dengan berbagai pihak juga mendapat pujian. “Polri tak berjalan sendiri. Bersama TNI, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Raharja, mereka membangun harmoni demi kelancaran mudik,” ujar Romadhon. Rekayasa lalu lintas seperti *contraflow* dan pembatasan truk, menurutnya, adalah bukti Polri memikirkan kenyamanan rakyat dengan cermat.
Romadhon melihat tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman” sebagai janji yang dijaga. “Ini bukan sekadar kata-kata, tapi komitmen yang terasa di lapangan,” katanya. Ia menilai, Polri telah berhasil menyelaraskan tugas keamanan dengan kebutuhan emosional masyarakat di momen Lebaran.
“Polri sedang menunjukkan bahwa negara bisa hadir dengan wajah yang ramah,” tambahnya. Baginya, Operasi Ketupat 2025 adalah cermin dari institusi yang tak hanya kuat, tapi juga penuh empati. “Mereka membuktikan bahwa keamanan dan kebersamaan bisa berjalan seiring,” tuturnya.
Dengan nada penuh harap, Romadhon berpesan agar semangat ini terus terjaga. “Semoga Polri tetap menjadi sahabat rakyat, bukan hanya saat Lebaran, tapi di setiap langkah kehidupan kita,” katanya. Ia yakin, langkah Polri kali ini adalah benih kepercayaan yang akan tumbuh di hati masyarakat.