Jakarta, Ikatan mahasiswa sampang jabodetabek gelar diskusi publik dan buka puasa bersama di foodpedia jl. pasar baru 23/3/2025
IMS Jabodetabek menggelar diskusi dan buka puasa bersama sebagai ajang silaturahim dengan temen-temen mahasiswa sampang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di daerah jabodetabek di dalam mumentum tersebut di isi juga dengan diskusi publik dengan tema Rekonsiliasi pasca pilkada menuju sampang Epicentrum madura.
” Pasca pilkada bagaimana masyarakat sampang bisa menyatukan persepsi dan bersama-sama membangun sampang untuk lebih maju lagi sehingga kota sampang betul-betul menjadi kota Icon untuk seluruh kabupaten di madura “ucap Musa selaku ketua umum IMS Jabodetabek
Masyarakat sampang tidak boleh terpecah belah hanya karena beda pilihan politik karena hal itu justru memperkeruh suasana di akar rumput dan akan menjadi sekat antar masyarakat sampang ini akan menjadi sesuatu yang tidak baik dalam bermasyarakat, mari kita bersama-sama membangun sampang dan mendukung pemerintahan Slamet Junaidi dan lora mahfudz” Sebutnya.
“Sampang hari ini di pimpin lagi oleh Slamet Junaidi harapan besar kedepan sampang bisa berubah jauh lebih maju baik dari pendidikan, pembangunan infrastruktur, ekonomi, sosial dan budaya ” tuturnya .
Di sesi diskusi banyak pandangan dan pendapat dari beberapa narasumber bahwa sampang hari ini sudah menjadi contoh dari pembangunan kota untuk wilayah pulau Madura. ” Slamet Junaidi memimpin sampang 1 periode sudah banyak perubahan yang sangat signifikan mulai jalan lintas selatan ,program UHC kesehatan, infrastruktur dan pendidikan” Ucapa Asep Irama selaku politisi Perindo.
Ia berpendapat bahwa Slamet Junaidi bisa mencontoh gubernur pertama di Jawa Timur yang berasal dari sampang asli, salah satu gubernur legendaris di Jawa Timur berasal dari madura sampang, artinya Slamet Junaidi sudah memenuhi kriteria untuk bisa di dorong memimpin Jawa Timur, karena dia sudah terbukti dalam kinerjanya selama satu periode memimpin sampang bahwa sampang hari ini sudah bukan sampang yang dulu yang di kenal dengan kota miskin tapi hari ini sampang sudah menjadi Epicentrum pembangunan di pulau Madura dan menjadi kota percontohan untuk wilayah Madura.
Disisi lain Ahmad supardi berpendapat bahwa mahasiswa harus tetap menjadi agen of change, dan tetap mengontrol kinerja pemerintah karena akan berbahaya jika nalar kritis mahasiswa mati dan tidak mau berbuat terhadap bangsa dan negara ini.
” Tapi mahasiswa juga bisa bersinergi dengan beberapa stackholders karena peran pemuda dan mahasiswa juga bisa membawa perubahan untuk kemajuan suatu daerah”ucap mantan koordinator pusat BEM Nusantara.
Lebih lanjut Faris selaku narasumber yang berprofesi sebagai Praktisi Hukum berpendapat bahwa sampang sekarang sudah maju di bawah kepemimpinan Slamet Junaidi, sampai sekarang sudah banyak di kenal orang banyak bahwa kemajuan memang nyata di rasakan oleh masyarakat sampang meski mengandalkan APBD seadanya.
“Harapan besar APBD di kabupaten sampang dapat di kelola dengan maksimal mungkin supaya pembangunan di sampang tetap berlanjut dan merata, artinya APBD yang sedikit bergantung siapa pemimpinnya untuk bisa tetap membangun suatu daerah lebih maju” Pungkasnya.